Welcome ......

Selamat Datang Sahabat.
Salam berbagi senantiasa
Blog ini diciptakan sebagai sarana berbagi ilmu dan berisi seputar pemikiran saya serta beberapa quote juga dari beberapa kawan lainnya.
Selamat menikmati ...
Salam

Iwan Ketan
===================================================

Rabu, 15 Desember 2010

[OOT] Perjalanan Therapy di Mentawai

Bulan Desember silam, saya mendapatkan tugas kemanusiaan sebagai Terapist di Kepulauan Mentawai. Puji syukur buat saya, karena saya bisa berbagi ilmu sehingga meyakinkan diri saya bahwa ilmu ini pasti bermanfaat untuk mereka.

Mungkin agak aneh ketika saya memutuskan menjadi seorang therapist karena saya sebenarnya anak ilmu komputer yang kemudian nyasar ke jalan yang benar di dunia terapi. Perjalanan ke dunia terapi dan motivasi pun juga sebuah skenario Sang Pencipta.Ketika saya sempat bangkrut dalam usaha di masa silam dengan hutang ratusan juta, ehingga Ia menunjukkan jalan kepada saya untuk bangkit melalui Hypnotherapy dan NLP Training. Sejak saat itu, saya memutuskan untuk membantu mereka yang pernah Putus Asa untuk kembali bangkit juga.

Proses Terapi yang saya lakukan bersama tim, Mas Mahmudi dan Johan, memang bukan berasal dari aliran Psikologi. Walaupun dengan berbekal ilmu Hypnotherapy, tapi ternyata ilmu kami ini mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari salah satu NGO Kemanusiaan,Aksi Cepat Tanggap (ACT). sehingga mereka mempercayakan kami untuk melakukan proses terapi untuk para pengungsi disana dari tanggal 1 - 17 Desember 2010.

Ketika kami disana, kami berhadapan langsung dengan Para Pengungsi yang kehilangan rumah mereka, ternak mereka bahkan orang-orang yang mereka cintai, baik itu orang tua, pasangan hidup ataupun anak mereka. Tentunya ini menjadi luka batin tersendiri yang membuat mereka kesulitan untuk bangkit. Dan karena hypnotherapy telah teruji dan diakui dalam penanganan Phobia dan Trauma dalam waktu cepat itulah, yang membuat NGO tesebut semakin percaya kepada kami. Terlebih ketika kami dibekali juga dengan Pengayaan ilmu Emotion Freedom Technique dan Quantum Touch untuk mendukung proses terapi kami nantinya.


Ketika kami berada disana, kami menyaksikan langsung para pengungsi yang stress, terdiam dan kebingungan. Awalnya kami memandang mereka stress hanya karena kehilangan rumah ataupun orang yang mereka cintai saja. Namun ternyata stress mereka bervariasi.

Seperti:
- Pada Anak-Anak,
  • Mereka mengalami stress karena kehilangan tempat bermain mereka. Mereka yang dahulunya biasa main air,dan berenang kini sangat sulit, karena mereka terpaksa tinggal di daerah perbukitan
  • Mereka lebih banyak bingung mau melakukan apa. Karena sebagian mereka berhenti sekolah untuk sementara. Ketiadaan aktifitas mereka ditambah sulitnya beradaptasi dengan lingkungan baru membuat sebagian perilaku anak-anak menjadi agak "rebelius."
  • Atau sebaliknya seperti di Pasapuat, dimana anak-anak tetap sekolah, namun jauhnya jarak pengungsian ke sekolah mereka (1 jam perjalanan dan berlumpur) membuat anak-anak mengalami stress karena kelelahan. Bahkan ada yang tidak mau sekolah karena jauhnya jarak yang mereka tempuh tersebut.
  • Sebagian dari mereka bahkan ada yang mengalami kedewasaan dini, karena mereka tinggal satu tenda dengan orang tua, sehingga secara tidak langsung mereka melihat langsung bagaimana orangtuanya bermesraan atau bahkan berhubungan intim
- Pada Lelaki Dewasa, sebagian besar stress karena mereka harus mengubah mata pencaharian mereka. yang tadinya melaut kini menjadi berladang. Karna dalam musim badai seperti ini sangat bahaya kalau mereka harus melaut. Bahkan di Tumalai, para lelaki kebingungan bagaimana cara berladang yang baik karena mereka belum memiliki keahlian tentang itu. Selain itu mereka harus berkejaran dengan waktu untuk membuat penampungan sementara di daerah mereka. Sebab kalau menunggu bantuan pemerintah dianggap terlalu lama.

- Pada Wanita Dewasa, sebagian dari mereka stress melihat perilaku anak-anak yang menjadi sulit diatur. Hal ini disebabkan karena ketiadaan aktifitas untuk anak-anak dari belajar maupun bermain. Selain itu, para wanita dewasa ini pada awalnya juga kesulitan dalam menyiapkan makanan untuk keluarga mereka,seperti di Tumalai dimana ketika kami datang bantuan masih minim. Bahkan ada di beberapa lokasi yang mereka harus terpaksa makan umbi-umbian saja untuk tetap bertahan hidup.

Walaupun kami belum menangani seluruh kasus Stress dan Traumatic yang ada di Mentawai, Alhamdulillah selama dua pekan kami disana, kami telah membantu ratusan orang yang Stress, Depresi, Trauma dan Phobia. Mulai dari posko kami Sikakap ke ujung utara Pagai Utara Pasapuat, Tumalai, Kaikako, Trans, Tubeket, Boriai, hingga ke Pagai Selatan, Boriai. Tidak hanya terapi semata yang kami lakukan disana bahkan salah satu tim kami Bang Johan, dengan ilmu tambahannya Akupuntur juga membantu mengembalikan stamina para Relawan yang kelelahan di Mentawai.

Sayangnya, waktu dua pekan belumlah cukup untuk kami berbagi ilmu disana. karena selama kami disana kami baru berfokus kepada titik-titik pengungsian yang ada di pinggir pantai dan dataran rendah. Sedangkan kawasan pengungsian di perbukitan, dan area KM14 - 48 belum sempat kami datangi. Selain karena jauhnya daerah tersebut jika ditempuh dengan perjalanan kaki, hal ini juga disebabkan tidak adanya transportasi darat (mobil atau truck) yang disediakan oleh Pemerintah Setempat untuk mengangkut kami, sedangkan transportasi yang NGO kami miliki adalah transportasi laut (kapal nelayan setempat yang kami sewa).Sedangkan kami tidak mungkin menyewa kendaraan pribadi kepada penduduk setempat, karena penduduk setempat tidak ada satupun yang memiliki kendaraan roda empat.

Tulisan ini adalah tulisan selama perjalanan saya bersama tim menjadi Relawan Terapis di Mentawai. Dengan membaca tulisan ini, sudah sepantasnya kita bersyukur karena nasib kita jauh lebih baik dari mereka. Sehingga dengan rasa syukur kita, mari kita lakukan sesuatu untuk saudara-saudara kita yang terkena musibah disana maupun di belahan bumi lainnya.Ketika kita belum bisa berbuat banyak untuk mereka setidaknya mari kita berdoa menurut agama yang kita yakini, agar mereka diberikan ketabahan sehingga mereka bisa semangat kembali menatab hidup yang lebih baik nantinya

Salam berbagi senantiasa



Iwan Ketan
Life Learner from Pekalongan City
--------------------------------------------------------

Anda ingin menjadi seorang hypnoterapis? kunjungi http://smiletrainer.co.cc

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com
Modified by : Iwan Ketan |Smiletrainer.blogspot.com