Welcome ......

Selamat Datang Sahabat.
Salam berbagi senantiasa
Blog ini diciptakan sebagai sarana berbagi ilmu dan berisi seputar pemikiran saya serta beberapa quote juga dari beberapa kawan lainnya.
Selamat menikmati ...
Salam

Iwan Ketan
===================================================

Selasa, 29 Maret 2011

Tantangan menulis Buku

Bismillah
setelah merenung sejenak, sekarang saya terfikir untuk memulai
dan mengikuti Ajang Tantangan dari Portal Islam terbesar di Indonesia,MyQuran




Informasi disini
http://myquran.com/forum/showthread.php/24354-Tantangan-Target-Membaca-Buku-dalam-3-Bulan/page15

Insya Allah dalam tantangan kali ini ada 5 buku yang sedang saya review yaitu:


Bismillah semoga semua selesai di akhir bulan ini

Salam berbagi senantiasa
Ganbatte Kudasai
ini

Readmore »»

Selasa, 15 Maret 2011

Benarkah kita sudah siap menjadi PENGUSAHA?

Benarkah kita sudah siap menjadi Pengusaha?

"Kamu belum siap jadi pengusaha Wan, kamu hanyalah seorang pekerja" demikian perkataan Guru saya tiga tahun silam tatkala saya terpuruk pada waktu itu.

"Bagaimana mungkin? Aku sudah punya usaha, tapi hancur sudah ketika Maling itu merampok tokoku. Bagaimana agar diriku bangkit lagi, guru? Aku tidak punya uang,Aku tidak punya ijazah, Bahkan hutangku banyak sekarang. Aku malu, guru"

"Itulah maksud saya,Wan. Ketika kamu terpuruk, kamu kini ingat lagi dengan ijazah untuk mencari kerja. Itulah tandanya kamu masih belum siap mental jadi pengusaha"


Sekejap, pernyataan Romo Guru saya pada waktu itu menghentakkan jiwa.
"Ternyata memang benar, aku belum siap jadi pengusaha."

"Ketika hutangku ratusan juta. Ketika tidak ada yang bisa membantu diriku. Aku lari dari kenyataan bahwa aku seorang pengusaha. Kenapa pula fikiranku malah mengajak diriku untuk harus kembali jadi pekerja?"

"Dimana mental pengusaha yang ada? Apakah benar aku tidak siap menjadi pengusaha?"


Rentetan pertanyaan diatas menghiasi diri tiga tahun silam ketika badai menggoncang bisnis saya.

Saat itu yang terfikirkan adalah bagaimana bisa mengembalikan hutang-hutang bisnis yang terlampau banyaknya.

Berbagai cara saya lakukan agar hutang-hutang lunas, termasuk menjadi pekerja dengan upah tak lebih dari sejuta perbulannya.

Beruntung, saya dipertemukan kembali dengan Romo Guru yang menegur tindakan saya tersebut. Sehingga saya menemukan kembali pathway dalam merintis kesuksesan dalam dunia wirausaha

Walau kisah ini ditujukan untuk saya pribadi, izinkan saya berbagi kisah ini untuk para sahabat pembaca semua.

Tidak sedikit para pengusaha yang mutung di tengah jalan. Bahkan ada survey yang mengatakan bahwa 8 dari 10 bisnis akan bangkrut di 5 tahun pertama. Bahkan adapula yang mengatakan 9 dari 10 malahan.

Terlepas dari angka mana yang benar, ada suatu kesimpulan bahwa memulai dunia usaha bukanlah perkara yang mudah. Dibutuhkan daya juga yang tinggi disana.

Karena ketika mereka mengalami hambatan dan rintangan, tidak sedikit dari mereka yang malah kembali menjadi pekerja dan KAPOK untuk menjadi pengusaha.

"untung tidak seberapa, malah hutang yang diderita" demikian banyak pengusaha pemula yang berjatuhan berkata

Memang tidak mudah menjadi pengusaha kalau tidak diiringi dengan MINDSET PENGUSAHA yang tepat.

Oleh karena itu, sebelum menjadi PENGUSAHA mari memulainya dengan MINDSET yang tepat.

Agar ketika mendapatkan ujian dalam dunia USAHA malah itu menjadi sebuah TANTANGAN yang melesatkan diri Anda menjadi lebih sukses lagi kedepannya

Salam sukses senantiasa



Iwan Ketan
Trainerpreneur
From Pekalongan with Love
YM:listant2000
FB:Iwan Ketan
http://www.smiletrainer.co.cc |  021- 4029 49 12

Readmore »»

Selasa, 08 Maret 2011

Kredit itu Bahayakah untuk Mindset? (asumsi saya saja dari mengkaji sebuah linguistic)

ASUMSI saya dari kata "Bring Tomorrow Today"

by Iwan Ketan

Bring tomorrow today semboyan sederhana namun berbahaya kalau tidak bijak menggunakannya.

Tulisan ini saya berawal ketika saya tidak sengaja melihat jargon sebuah perusahaan. finance

Wah menarik sekali kalau dilihat dari struktur katanya. Membawa masa depan di hari ini. Berarti kita bisa membawa apa yang kita inginkan di hari ini lalu membayarnya kemudian di masa depan sebagai konsekuensinya.

Struktur dari kalimat tersebut memang sederhana, namun mari kita lihat apakah dampak dari jargon itu sesederhana katanya ataukah tidak

1. Efek "Bring"

Kata Bring memiliki arti membawa. Saya salut dengan yang menciptakan jargon ini. Mungkin maksud utama dari jargon ini memberikan pesan bahwa para customer bisa "mengambil" masa depan di hari ini. Lantas mengapa mereka tidak menggunakan kata PINJAM atau MENCURI yah? kan sebenarnya maknanya sama yaitu "mengambil" juga.

Mungkin kata "membawa" dianggap lebih halus dan sopan walau agak berbahaya dampaknya.(Ah lagi-lagi persepsi saya saja "berbahaya" itu)

Kalau kita perhatikan dari kata BRING/ MEMBAWA, memiliki makna yang terselubung yang berbeda dibandingkan kata PINJAM.

Apa yah?

kalau menurut saya sih kata BRING/MEMBAWA memiliki asumsi terselubung bahwa sang pelaku boleh mengambil tanpa adanya keharusan beban untuk mengembalikan yang telah dibawa.

Beda dengan kata PINJAM, HUTANG ataupun MENCURI yang memberikan efek asumsi bahwa si pelaku boleh saja melakukannya tapi memiliki efek terbebani sehingga dia merasa harus berusaha untuk mengembalikan yang telah diambilnya

Berarti kalau yang diambil adalah masa depan?

2. Mengambil masa depan di hari ini sebenarnya bagus tidak yah?

Dahulu guru saya senantiasa mengingatkan bahwa jika kita meminjam itu artinya sama saja dengan MENCURI masa depan. Karena kita ambil kenikmatannya sekarang dan kita menderita kemudian untuk membayar kenikmatan di hari ini.

("AH menderitanya kan besok bukan sekarang" tiba-tiba ada self talk yang berkata)

Kembali dengan kata Bring Tomorrow Today

Boleh ambil sekarang Bayar besok. Coba bandingkan dengan logo salah satu rumah makan.

Sekarang Bayar Besok Gratis

Ada asumsi terselubung lainnya gak yah kira-kira dari kata "Bring Tomorrow Today"?

yah seperti yang anda duga.

Boleh ambil esok di hari ini, memiliki asumsi hari ini ambil besok bayar. Asumsinya bayarnya besok bukan sekarang. Kalau sekarang adalah jadwalnya untuk mengambil barang (baca: ambil kredit), kalau bayar mah urusan besok.

Lalu apa yah dampaknya kalau hari esok menjadi hari ini?

tanpa sadar jargon "Bring Tomorrow Today" telah memprogram orang yang meyakininya bahwa hari ini adalah urusan ambil kredit, bayar besok. Kalau esok telah jadi hari ini, yah kembali lagi hari ini kan jadwalnya kredit, kalau bayar besok. Duh pantesan yah banyak kredit yang mandek. Habisnya diajarkan untuk hari ini kredit bayarnya besok. Besoknya kapan gak jelas jadinya gak kelar-kelar dong

coba sekarang dibandingkan dengan jargon lawannya yang dari Warung Kopi

hari ini bayar besok gratis

memiliki asumsi terselubung

selalu bayar gak pernah gratis.

(walau "besok" sudah menjadi "hari ini" kata yang jual, "gratisnya kan besok kalo sekarang tetep harus bayar mas")


Dalam tulisan ini saya tetap berusaha netral tentang kredit mengkredit.

Karena saya pun juga bekerja sebagai tukang kredit juga.

Jadi jika para sahabat ingin melakukan proses HUTANG, PINJAMAN ataupun KREDIT itu boleh, jika kita telah meluruskan JARGON untuk KREDIT yang kita lakukan


kalau bisa lunas sekarang ngapain kredit

lunasi kredit hari ini, besok bisa kredit lagi

*Tulisan ini hanya berdasar persepsi saya saja

mari kita diskusikan jika ada persepsi yang tidak bersesuai

Readmore »»
Template by : kendhin x-template.blogspot.com
Modified by : Iwan Ketan |Smiletrainer.blogspot.com